a a a a a a a a
Logo Header  Footer

Event & News

Biaya Logistik di Indonesia Masih Tinggi, Ini Solusinya (Sumber: Beritasatu.com)

Jakarta, Beritasatu.com - Biaya logistik Indonesia tergolong tinggi yakni mencapai 14,1% terhadap produk domestik bruto (PDB) dipicu ongkos transportasi, pergudangan, dan simpan material persediaan (inventory). Untuk itu diperlukan kebijakan lintas sektoral kementerian/lembaga (K/L), perusahaan BUMN, akademisi, dan swasta.

"Untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi kegiatan bongkar muat di dermaga, fasilitas di pelabuhan menengah dan kecil perlu dilengkapi peralatan material handling modern, di samping menyeimbangkan volume arus barang dari wilayah barat dan timur Indonesia melalui pemerataan sentra produksi utama setiap provinsi," kata Chairman Ikatan Ahli Rantai Suplai Indonesia (IARSI), Beniadi di Jakarta, Senin (19/9/2023).

Untuk itu, kata dia, diperlukan peran Kementerian BUMN untuk seluruh perusahaan BUMN logistik dan maritim agar meningkatkan produktivitas dan efisiensi infrastruktur logistik, khususnya yang memerlukan investasi besar dan belum memiliki volume transaksi logistik yang mumpuni secara bisnis. Hal ini bisa dilakukan dengan memanfaatkan jaringan dan fasilitas gudang yang dimiliki Pos Indonesia dan Bulog yang tersebar di berbagai pelosok negeri ini. "Sektor usaha swasta masih berat menjalankan operasional bisnis logistiknya, seperti melakukan investasi peningkatan kapasitas luas dan ketahanan dermaga," kata dia.

Di sisi lain, Kementerian Keuangan (Kemenku) perlu memberikan skema insentif perpajakan yang mampu mendorong kegiatan investasi dan operasi perusahaan-perusahaan logistik, maritim dan aviasi swasta dalam negeri agar lebih kompetitif.

Elaborasi dunia pendidikan dan asosiasi profesi logistik, serta rantai suplai di Indonesia juga perlu digencarkan untuk mendorong penurunan biaya logistik nasional. Tujuannya menciptakan lulusan-lulusan perguruan tinggi yang sesuai kebutuhan di bidang logistik dengan memanfaatkan teknologi terkini.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa pekan lalu menyatakan biaya logistik Indonesia ditargetkan turun menjadi 9% dari PDB pada 2045 dari saat ini 14,1%. Angka tersebut dihasilkan dengan cara menurunkan 3 komponen utama biaya logistik yaitu ongkos transportasi, biaya pergudangan, dan biaya simpan material persediaan (inventory). "Hasil kajian logistik di Bappenas untuk domestik 14,1% dan ekspor logistic cost 8,98%," kata Suharso dalam acara "Era Baru Biaya Logistik untuk Indonesia Emas 2045".

Sumber: https://www-beritasatu-com.cdn.ampproject.org/c/s/www.beritasatu.com/ekonomi/1067602/biaya-logistik-di-indonesia-masih-tinggi-ini-solusinya/amp
Event & News Biaya Logistik di Indonesia Masih Tinggi, Ini Solusinya (Sumber: Beritasatu.com)
More Event & News
Dampak Friendshoring dan Nearshoring Pada Rantai Suplai dan Logistik RI Investorid
Dampak Friendshoring dan Nearshoring Pada Rantai Suplai dan Logistik RI (Investor.id)
Read More
Best Choice In Higher Education Award 2024 Assoc Prof Hon R Beniadi Setiawan
Best Choice In Higher Education Award 2024: Assoc. Prof. (Hon.) R. Beniadi Setiawan
Read More
Reformasi Logistik Nasional Indonesia Mengatasi Disparitas Ekonomi di Indonesia Sumber Warta Ekonomi
Reformasi Logistik Nasional Indonesia: Mengatasi Disparitas Ekonomi di Indonesia! (Sumber: Warta Ekonomi)
Read More