ORSI NEWS | - Di saat kegiatan dunia usaha sedang melambat akibat dampak penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) khususnya pada sektor usaha Perdagangan, Perhotelan, Restoran, Keuangan, serta jasa Transportasi, bahkan tidak sedikit hingga harus menghentikan kegiatan usahanya, disaat yang sama transaksi penjualan secara online / daring melalui e-Commerce meningkat cukup signifikan. Salah satu pelaku usaha e-Commerce, Tokopedia menginformasikan bahwa selama periode PPKM Darurat telah terjadi lonjakan penjualan hingga dua kali lipat dari sebelum PPKM Darurat diberlakukan. Kementrian Perdagangan Republik Indonesia telah memproyeksikan nilai transaksi e-Commerce yang saat ini menguasai 34% pasar digital di Indonesia pada tahun 2030 akan meningkat cukup tajam, hingga dapat mencapai Rp. 1.908 trilliun. Kenaikan tersebut diproyeksikan akan diikuti dengan meningkatnya industri penunjang.
Begitu pula pada sektor kegiatan usaha jasa logistik yang telah menikmati peningkatan jumlah pengiriman barang sekitar 30% sejak pandemi Covid-19 berlangsung, hal tersebut mendorong pesatnya kebutuhan layanan logistik pergudangan, jasa kurir dan fulfilment centers.
Ditengah perlambatan ekonomi yang sedang terjadi seperti saat ini, sudah cukup banyak pelaku usaha merumahkan karyawannya bahkan mengurangi jumlah karyawan melalui mekanisme Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Namun kondisi tersebut sangat berbeda dengan pelaku usaha pada sektor logistik yang justru sedang berkembang pesat dan membutuhkan berbagai sumberdaya baru seperti tambahan fasilitas lapangan, gudang, tenaga kerja dan lain sebagainya mengakibatkan terciptanya kesempatan kerja baru pada sektor usaha logistik ataupun rantai suplai.
Dengan pertimbangan berbagai hal tersebut diatas, memilih untuk memulai karir atau ingin mempertahankan karirnya pada fungsi manajemen rantai suplai (Supply Chain Management) adalah pertimbangan yang sangat ideal untuk dipilih.
Selain itu dengan meningkatnya sektor usaha logistik dan rantai suplai, penghasilan para professional yang bekerja pada fungsi terkait operasi logistik dan rantai suplai telah mengalami peningkatan penghasilan secara umum menjadi sekitar 20% lebih tinggi daripada median penghasilan untuk pekerja di industri lain dengan masa kerja, kualifikasi dan pendidikan yang sama, belum termasuk potensi tambahan penghasilan melalui mekanisme bonus dan insentif.
Lowongan pekerjaan pada bidang rantai suplai, khususnya logistik dan pergudangan, saat ini cukup banyak dan terbuka, serta diprediksi akan terus tumbuh seiring dengan ekspansi para perusahaan penyedia jasa logistik yang terus membuka fasilitas gudang / distribution center yang baru diseluruh wilayah nusantara.
Yang juga membuat berkarir dibidang rantai suplai menjadi sangat menarik adalah para professional rantai suplai cukup menikmati luasnya area fungsi pekerjaan di bidang rantai suplai baik secara vertikal maupun horisontal, mulai dari fungsi pengadaan, inventory control, pergudangan, transportasi kargo, distribusi dan lain sebagainya. Mulai dari level junior analyst hingga dapat menjadi seorang Chief Supply Chain Officer atau yang juga dikenal sebagai Direktur Rantai Suplai.
Pilihan untuk memulai karir pada bidang profesi rantai suplai, saat ini merupakan salah satu pilihan yang terbaik yang dapat diambil oleh para "Talent Ready" atau para Pencari Kerja di Indonesia, dengan penghasilan yang relatif lebih baik dibandingkan bidang usaha lainnya dan ditopang dengan pertumbuhan kegiatan usaha rantai suplai, khususnya pada sektor usaha logistik, yang sangat pesat dalam waktu 5 tahun terakhir.
R. Beniadi Setiawan, ST,MM,MMBA(SC),PMP(SC),CPLSC,CPGN,CPP,CPL,CPC.
Principal Consultant & International Trainer